Kamis, 27 Oktober 2011

DR.Usman Chaniago MSc.


Usman Chaniago, supir camat di Payakumbuh, minta berhenti karena ingin merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib.


Pertama dia bekerja sebagai tukang kantau di Tanah Abang, setelah dapat mengumpulkan sedikit modal dimulai pula menggelar dagangannya di pinggir jalan di Tanah Abang.


Nasib rupanya memihak kepadanya, beberapa tahun kemudian dia berhasil memiliki kios kain di dalam pasar. Dia pun berkeluarga dan memiliki 2 anak. Bahkan tahun ini dia membangun rumah di Depok, di lingkungan perumahan dosen UI.


Karena tetangganya semua akademisi, macam-macam gelarnya, ada Prof., Ada Phd. dll. Usman merasa malu kalau papan namanya tidak tercantum gelar seperti tetangganya.


Dibuatlah papan naman dari perak, dipesan dari Koto Gadang, dengan nama DR.Usman Chaniago MSc.


Ketika ayahnya datang berkunjung, sambil bangga dia bertanya di mana anaknya kuliah, sebab setahu dia, Usman hanya berdagang.


Dengan malu-malu Usman menerangkan gelarnya di papan nama, "Nama itu artinya 'Disini Rumahnya Usman Chaniago Mantan Supir Camat'."

Senin, 24 Oktober 2011

PUSAT KOTA PADANG DI PINDAH


balaipandan komunitas


Rp800 M Untuk Pindahkan Pusat Kota

Padang

Pemindahan untuk menghindari zona merah tsunami yang bisa terjadi tanpa bisa diprediksi.

SELASA, 25 OKTOBER 2011, 13:18 WIB
Elin Yunita Kristanti
Gempa di Kota Padang (menkokesra.go.id)

  • memindahkan pusat pemerintahan Kota Padang agar terhindar dari zona merah tsunami. DPRD Kota Padang telah menyetujui dana pembangunan tahap pertama yang mencapai Rp106 miliar.
vivanews

“Untuk tahap pertama yang dimulai pada akhir tahun ini, akan dibangun tiga gedung: Balaikota, DPRD, dan masjid,” kata Wakil Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah, kepada VIVAnews.com, Selasa, 25 Oktober 2011.

Menurut Mahyeldi, pembangunan tahap pertama ditargetkan selesai pada 2013. Peletakan batu pertama akan dilakukan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

Tahun ini, Mahyeldi mengatakan, dana sebesar Rp10 miliar dikucurkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Padang untuk memulai proyek pemindahan pusat pemerintahan Kota Padang di kawasan By Pass, Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Padang.

Pemkot Padang telah menyiapkan lahan seluas 60 hektare di kawasan zona aman tsunami -- sekitar 15 kilometer dari bibir Pantai Padang -- karena lokasi kantor Balaikota Padang saat ini berada di kawasan zona merah tsunami. “Sebanyak 30 hektare lahan sudah kami bebaskan,” ujar Mahyeldi.

Kantor Balaikota Padang saat ini berada tepat di samping Pasar Raya Padang yang hanya berjarak sekitar satu kilometer dari bibir Pantai Padang. Ancaman tsunami yang membayangi kawasan di bibir pantai Samudera Hindia ini membuat Pemkot Padang menargetkan pemindahan pusat pemerintahan ini selesai dalam beberapa tahun ke depan.

Sebelumnya, ujar Mahyeldi, Komisi I DPRD Padang telah menyetujui anggaran pemindahan kantor Balaikota Padang serta sejumlah landskap pendukung. Secara bertahap, APBD 2011 menganggarkan dana Rp15 miliar, tahun 2012 Rp39 miliar, dan 2013 sebesar Rp52 miliar.

Gedung balaikota yang baru ini dibangun di lahan seluas tiga hektare. Usai pembangunan gedung ini, secara bertahap pembangunan fasilitas pendukung lainnya akan disiapkan pada tahap berikutnya. “Pembangunan yang ditaksir menghabiskan anggaran Rp800 miliar itu akan dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Rancangan teknis pembangunan pusat pemerintahan Kota Padang ini telah disiapkan sejak 2010. (Laporan: Eri Naldi | Padang, art)

SOLOK JUARA NASIONAL LOMBA CIPTA MENU


balaipandan komunitas
 Kota Solok
Menu Kota Solok Terbaik
Juara Nasional Lomba Cipta Menu
Padang Ekspres  Berita Lainnya  Senin, 24/10/2011 - 10:17 WIB  RPG  145 klik

Menu Solok terbaik
Provinsi Sumbar patut berbangga atas keberhasilan Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kota Solok berhasil menjadi juara umum Lomba Cipta Menu Makanan Daerah Tingkat Nasional, Kamis (20/10) lalu. TP-PKK Kota Solok menyisihkan 32 provinsi lain dalam puncak peringatan Hari Pangan Sedunia berlangsung di Gorontalo. Menu kreasi TP-PKK Kota Solok dinilai memiliki keragaman, gizi seimbang dan berbasis sumber daya lokal.


Piala bergilir pertama kali didapatkan Sumbar tersebut diserahkan Ny Herawati Boediono, istri Wapres Boediono. Di samping beragam dan bergizi, TP-PKK Kota Solok menampilkan makanan khas Solok seperti penganan dan makanan pokok lainnya.


Ketua TP-PKK Kota Solok, Ny Darlinda Irzal Ilyas bersyukur atas penghargaan tersebut. 
Menurutnya, Kota Solok sendiri berhak mewakili Sumbar setelah sebelumnya menjuarai lomba yang sama di tingkat provinsi beberapa waktu lalu. Pilihannya menyajikan menu khas Solok, semata-mata atas keberanian timnya untuk menampilkan menu baru yang belum dikenal.


”Memang Sumbar dikenal dengan makanan khas rendang. Namun, menurut kami hal itu bagi daerah lain dan tim juri bukanlah sesuatu yang baru. Sehingga, kita akan dinilai seadanya dan tidak ada gereget ditampilkan.

Selain itu, menu yang kita tampilkan memenuhi kriteria utama, yaitu bergizi tinggi dan memiliki kekhasan. Sehingga, tidak ada daerah lain yang menampilkan menu yang mirip dengan kita tampilkan,” ujarnya.


Keberhasilan tersebut, sebut Darlinda, buah kerja keras anggota TP-PKK Kota Solok dan Provinsi Sumbar dalam menggali menu spesifik di Kota Solok. Selain itu, penghargaan ini bukti bahwa Kota Solok memiliki kekayaan kuliner bergizi tinggi, spesifik dan beragam. Harusnya ini mendapatkan perhatian dari Pemko Solok dan Sumbar untuk menunjang pengembangan wisata kuliner di daerah.


”Bagi kami keberhasilan ini bukanlah sebuah penghargaan, tapi sebuah pembuktian. Kita berharap, ini menyadarkan pemerintah bahwa menu kita terbaik di Indonesia dan luar negeri,” lanjutnya.


Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Solok Ikhvan Maroza menambahkan, bersama Dinas Pertanian, Peternakan dan Perlindungan Hutan (Dispernakhut) Kota Solok juga telah mengembangkan varietas dan produk pangan asli daerah ini. Di antaranya, melakukan pemurnian berbagai varietas asli Kota Solok, seperti beras dan produk pangan lainnya.


”Kita telah memurnikan tiga varietas beras asli Kota Solok, yaitu anak daro, caredek dan sari baganti. Ini kita lakukan karena ketiga varietas tersebut memiliki kandungan gizi tinggi dan sesuai kondisi tanah di Kota Solok. Hal itu juga ditunjang dengan selalu surplusnya produksi beras Kota Solok meski memiliki lahan sawah yang semakin sempit imbas perkembangan kota.


Ikhvan Maroza berharap Pemko Solok meningkatkan perhatiannya ke sektor pertanian dan tanaman pangan lainnya. Sebagai daerah terkenal dengan beras berkualitas, sektor pertanian masih menjadi salah satu unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


”Selain berkembang dengan sektor perdagangan dan jasanya, potensi pertanian dan tanaman pangan juga jadi andalan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Kita berharap pengelolaan di sektor pertanian dan tanaman pangan terintegrasi di sektor perdagangan dan jasa,” harapnya. (rzy]

Kamis, 20 Oktober 2011

Malam Jum'at & Sunah Rasul


publish by balaipandan komunitas

Bismillah,

Di masyarakat Indonesia, terutama bagi kalangan suami istri, ada 1 hal yg sering dijadikan guyonan (tapi serius), yakni adanya ’sunnah Rasul’ tiap malam Jum’at (Kamis malam). Yang dimaksud dg sunnah Rasul di sini adalah hubungan suami istri, tentu saja dengan pasangannya yg sah ya? Hahaha…
Jadi sunnah Rasul di malam Jum’at bisa diartikan (akan) ada pasutri yg melakukan hubungan suami istri di malam Jum’at.
Adalah hal yg menarik mencermati (sedikitnya) 2 hal berikut:
1. Mengapa ‘mesti’ malam Jum’at?
2. Dan mengapa disebut sunnah Rasul?
Baik, saya akan coba jelaskan sesuai dengan ilmu yg saya ketahui, jadi unsur subyektifitasnya akan sangat tinggi. :-)
1. Mengapa ‘mesti’ malam Jum’at?
Sebenarnya, TIDAK ADA KETENTUAN/DALIL KHUSUS yg menjelaskan berhubungan suami istri mesti di malam Jum’at. Setidaknya itu yg saya ketahui selama ini. Apabila memang ada saudara2 yg tahu, dengan senang hati saya akan menerimanya.
Jika memang dalil itu ada, maka kasihan sekali pasangan pengantin baru, yg mesti menunggu malam Jum’at untuk bisa menuntaskan dan menumpahkan rasa kasih sayang mereka. Sementara di 6 hari lainnya, saya tidak tahu pasti apa yang mereka lakukan. ;-)
Hanya saja, saya melihat adanya keterkaitan antara hubungan suami istri di malam Jum’at, puasa Senin-Kamis, dan program kehamilan. Ya, keterkaitan ini mungkin memang ‘akal2an’ saya saja. Tidak ada dasar pastinya, tapi (menurut saya) cukup masuk akal.
Jadi begini. Salah satu ibadah yg disarankan Rasululloh SAW adalah puasa Senin-Kamis. Senin ke Kamis ada waktu 3 hari. Menurut ilmu kedokteran yg pernah saya baca, sperma akan mencapai puncak kematangan di hari ke-3. Dengan kata lain, sperma yg tidak keluar selama 3 hari akan mempunyai kualitas terbaik, insya ALLOH.
Dengan demikian, bagi pasutri yg punya program ingin mempunyai anak, sebaiknya melakukan puasa Senin-Kamis (terutama bagi suaminya), dan baru berhubungan di hari Kamis (malam Jum’at) sehingga benih yg dikeluarkan adalah benih terbaik.
Hal yg sama, dari Jum’at ke Senin ada waktu sekitar 3-4 hari. Jadi, usai buka puasa di hari Senin pasutri (yg punya program memiliki momongan) bisa meneruskannya dengan hubungan suami istri karena kualitas spermanya adalah yg terbaik.
Masuk akal bukan? :-)
Yang kedua, alasan berhubungan suami istri di malam Jum’at, saya pikir ada hubungannya dengan hadits Rasululloh SAW berikut ini:
“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi jinabat (mandi besar), kemudian dia pergi ke masjid pada saat pertama, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor unta dan siapa yang berangkat pada saat kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan seekor sapi, dan siapa yang pergi pada saat ketiga, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor domba yang mempunyai tanduk, dan siapa yang berangkat pada saat keempat, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor ayam, dan siapa yang berangkat pada saat kelima, maka seolah-olah dia berkurban dengan sebutir telur, dan apabila imam telah datang, maka malaikat ikut hadir mendengarkan khutbah.” (Muttafaq ‘alaih)
Dugaan saya, daripada melakukan mandi besar tanpa ‘alasan’ yg jelas, maka malam Jum’atnya berhubungan suami istri. Sehingga saat Subuh, tinggal lakukan mandi wajib dg hati yg ikhlas. ;-)
2. Dan mengapa disebut sunnah Rasul?
Ini juga yg saya bingungkan. Kenapa sunnah Rasul diidentikkan dg hubungan suami istri? Padahal banyak sekali sunnah Rasul yg juga bisa dilakukan dimalam Jum’at. Tahajud, tadarus, adalah sebagian dari sunnah Rasul tersebut.
Dugaan saya, istilah sunnah Rasul ini sebagai pengganti kata berhubungan suami istri. Karena di Indonesia, hal2 yg terkait dg sex cukup tabu dibicarakan secara terbuka, karena akan dianggap vulgar, maka digunakan istilah sunnah Rasul sbg pengganti.
Saya hanya menyayangkan penyempitan makna dari sunnah Rasul, yg mestinya luas, menjadi berkonotasi ke hubungan suami istri. Kasihan sekali kaum muslim yg belum menikah, jika penyempitan makna ini kian mewabah dan memasyarakat, karena mereka belum mempunyai pasangan yg sah. ;-) Tidak mungkin mereka ber-onani hanya untuk mengejar bisa mandi wajibnya.
Kesimpulannya:
- berhubungan suami istri tidak mesti dilakukan di hari Kamis (malam Jum’at). kecuali bagi yg punya program ingin mempunyai momongan, mungkin bisa dijadikan salah satu pertimbangan.
- kini ada penyempitan makna dari sunnah Rasul. jika digunakan sebagai upaya memperhalus ungkapan hubungan suami istri, it’s ok, tapi salah kaprah ini akan berdampak buruk jika dimaknai dan dipahami dg kacamata kuda.
Jadi, semalam apakah anda dan pasangan menuaikan Sunnah Rasul? ;-)

DBD Mewabah Di Solok...


DBD Mewabah di Solok
Padang Ekspres  Berita Kesehatan  Kamis, 20/10/2011 - 17:32 WIB  RPG  14 klik
balaipandan komunitas publish


Demam berdarah (DBD) kembali mewabah di Kabupaten Solok, puluhan pasien terpaksa dirawat di rumah sakit dan puskesmas.  Masyarakat kian resah, penyakit ini dikhawatirkan akan terus meluas.

Salah-satu daerah paling parah dijangkiti demam berdarah adalah Nagari Talang, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, sepanjang sebulan terakhir jumlah korban dilaporkan sudah mencapai lebih 20 orang. Korban yang umumnya anak-anak itu terpaksa dirawat di Rumah Sakit Umum Arosuka, Rumah Sakit Umum (RSU) Solok dan puskesmas setempat.  Masyarakat kian cemas, bila tidak cepat diantisipasi, wabah ini berpotensi akan terus meluas.

Disusul daerah Kuncir, Kecamatan X Koto Diatas, dan Nagari Sumani Kecamatan X Koto Singkarak, belasan warga juga dilaporkan terjangkit demam berdarah.  Hal ini ditandai demam tinggi secara tiba-tiba yang tak kunjung turun, disertai bintik-bintik merah disekujur tubuh. Khawatir akan berujung malapetaka, belasan korban terpaksa dirawat intensif di rumah sakit dan sejumlah puskesmas. 

Informasi di RSU Solok, Kamis (20/10) menyebutkan, sepanjang seminggu terakhir tercatat tiga pasien di rawat di bansal anak, diantaranya Elfanesa,11, asal Nagari Talang, Ardi,11, asal Nagari Kuncir dan Raflis ,7 bulan, satu diantaranya, Raflis, masih terpaksa menjalani masa pemulihan.  Semua pasien dari hasil pemeriksaan memang terindikasi terjangkit DBD, mengalami penurunan trambosit.  

Sebelumnya sejumlah pasien dari berbagai nagari dengan kasus yang sama juga  dirawat di RSU Solok, namun sejauh ini dilaporkan belum ada korban meninggal. 

"Belakangan ini memang ada pasien terjangkit DBD, namun setelah menjalani masa pemulihan merekapun diperbolehkan pulang. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk tersebut umumnya diderita oleh anak-anak," ujar Direktur RSU Solok kemarin.

Di Rumah Sakit Umum Arosuka belasan pasien asal Nagari Jawi-jawi, Nagari Talang dan sekitarnya terpaksa mendapat perawatan medis, diantaranya dilaporkan ada yang sudah parah. Namun umumnya pasien sudah pulang. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok dr.Asmairizal kepada wartawan, mengaku telah menerima laporan mewabahnya DBD di wilayah kerjanya, namun menurutnya itu hal biasa, belum perlu dilakukan fogging. (mg9)