Rabu, 24 September 2014

Menurut Kapolres Solok: Tahanan Murni Gantung Diri sumber Okezone.com

PADANG - Robi (21), tahanan yang ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di dalam sel Mapolres Arosuka, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Rabu 17 September malam sekira pukul 19. 30 WIB murni gantung diri.

Hal itu dikatakan Kapolres Kabupaten Solok AKBP Tommy Bambang Irawan kepada wartawan, Kamis (19/9/2014).

“Meninggal murni bunuh diri berdasarkan hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), visum dari dokter, foto tidak ada menunjukkan tanda-tanda kekerasan, dan permintaan dari keluarga untuk autopsi,” katanya melalui pesan singkat.

Jenazah Robi dibawa Pukul 11.00 WIB oleh keluarga didampingi petugas Reskrim Polres Solok ke RSUP M Djamil Padang. Petugas juga membawa barang bukti berupa baju kaos dan baju dingin korban yang dijadikan alat untuk bunuh diri.

Warga Jorong Balerong Pasar Baru, Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, itu ditahan terkait kasus melarikan anak gadis orang dibawa umur. 

“Kami curiga dengan kematian anak kami ini, dan kami ingin tahu kebenarannya,” ujar Eri Predo saat ditemui terpisah di ruang jenazah.

Menurut paman Robi itu, di lehernya terdapat bekas jeratan tali di leher korban. Selain itu, sejumlah luka memar membekas di tubuhnya.

“Kalau kata polisi, dia meninggal karena bunuh diri, tapi kami tidak percaya karena terakhir kali bertemu dia masih dalam kondisi sehat,” ungkap Eri.

Ia mengaku, terakhir kali bertemu dengan keponakannya itu saat membesuk pada Jumat 12 September. Saat itu, korban meminta agar segera dikeluarkan dari dalam sel.“Kami juga sudah melakukan upaya damai dengan keluarga pacarnya (pelapor),” katanya.

Sementara Direktur Lembaga Bantuan Hukum Padang, Vino Oktavia menyebutkan, Robi ditahan Kepolisian sejak 11 September 2014 dengan tuduhan melanggar pasal 332 KUHP tentang melarikan perempuan di bawah umur.

Dalam kasus tersebut, Robi pergi mengantarkan pacarnya pulang ke daerah Cupak. Keluarga sang pacar malah menahan Robi dan menyerahkannya ke Polsek Cupak, selanjutnya korban digiring ke Mapolres Solok untuk ditahan.

Pihak keluarga menerima kabar bahwa Robi sudah meninggal di dalam sel tahanan pada Rabu malam. “Kita mendapat penjelasan dari pihak Kepolisian bahwa kematiannya karena gantung diri, tetapi pihak keluarga tidak puas sehingga dilakukan autopsi,” ujar Vino. (kem)

Tahanan Larikan Anak Gadis Tewas di Rutan Polisi

TEMPO.CO Padang:Seorang tahanan Kepolisian Resort Solok, Sumatera Barat, ditemukan tewas di rumah tahanan Mapolres Solok, Rabu malam 17 September 2014. Robby Hadi Putra, 22 tahun, tewas setelah mendekam di tahanan sejak 11 September 2014. 

Robby merupakan warga Kanagarian Cupak, Gunung Talang, Kabupaten Solok. Dia ditahan karena kasus dugaan tindak pidana melarikan anak gadis di bawah umur

Paman korban, Eri Fredo 43 tahun, mengatakan, keluarga mendapat informasi meninggalnya Robby sekitar pukul 20.00 WIB. Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, dia meninggal karena gantung diri. "Kita terkejut karena sorenya Robby masih bertemu dengan ibunya di penjara," ujarnya. 

Eri menduga ada kejanggalan dengan kematian Robby. Sebab, saat bertemu dengan ibu nya, Robby dalam keadaan wajar dan masih tertawa serta makan bersama Ibunya Immawati, 45 tahun. 

"Makanya kami tak yakin jika dia gantung diri. Apalagi kita sedang mengupayakan menempuh jalur damai dengan keluarga gadis," ujarnya.

Saat dikunjungi pihak keluarga , Robby pernah mengatakan untuk minta dibebaskan dari tahanan. Sebab, dia mengaku tidak tahan berada disana. 

Pihak keluarga meminta jenazah Robby diperiksa. Agar mengetahui penyebab kematiannya. Jenazah Robby tiba di RSUP M Djamil sekitar pukul 12.00 WIB. Pemeriksaan langsung dilakukan di ruang forensik rumah sakit.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang Vino Octavia mengatakan, untuk mengetahui kepastian penyebab meninggal, pihak keluarga meminta dilakukannya pemeriksaan luar maupun dalam. "Kejadian ini serupa dengan kematian kakak beradik di Polsek Sijunjung beberapa tahun lalu. Yakni dengan gantung diri," ujar Vino. 

Vino mengaku menemukan kejanggalan saat melihat tubuh Robby. Di punggung dan pundak korban ditemukan memar. Di lehernya ada bekas berbentuk lingkaran. "Namun sekarang kita masih mengumpulkan data awal dan data-data yang terkait dengan kasus tersebut," ujarnya. 

Kepala Kepolisian Resort Solok AKBP Tommy Bambang Irawan mengatakan, jenazah sedang diotopsi di rumah sakit di Padang. "Besok baru kita ketahui hasilnya," ujarnya. 

Kata Tommy, Robby ditemukan petugas gantung diri dengan pakaiannya sendiri di terali besi yang biasanya digunakan untuk jemuran kain. "Kita selalu cek tahanan. Tapi saat kejadian kita tak mengetahuinya," ujarnya. 

Tommy menduga korban sudah berniat melakukan ini. "Memang ada pemberitahuan kepada orang tua sebelumnya. Dia mengaku tak kuat di tahanan sorenya sebelum kejadian," ujarnya. 

Menurutnya, saat kejadian hanya ada satu tahanan di Mapolres Solok. "Dia sendirian di tahanan. Yang lain sudah dikirim ke LP," ujarnya. Tommy mengaku tidak ada tindak kekerasan yang dilakukan anggotanya. Ini sesuai dengan hasil pemeriksaan Propam. 
ANDRI EL FARUQI

Jumat, 24 Januari 2014

Upaya Perampokan di Bank Mega Solok Digagalkan

Upaya Perampokan di Bank Mega Solok Digagalkan

padangmedia.com , Selasa, 21 Januari 2014 12:57 wib
Petugas memperlihatkan pistol yang ditinggalkan pelaku yang hendak merampok Bank Mega, Selasa (21/1 ).
SOLOK - Jajaran Kepolisian Resort Solok Kota, Selasa (21/1) menggagalkan upaya perampokan di Bank Mega cabang Solok yang berada di Pasar Pandan Air Mati. Petugas mengamankan 1 pucuk senjata api rakitan laras pendek berikut 5 butir peluru serta 1 set pakaian dari pelaku yang hendak beraksi. Semua barang bukti tersebut diduga sengaja ditinggalkan pelaku saat hendak melarikan diri.
Menurut Kapolres Solok Kota, AKBP Guntur Hindarsyah melalui Kasat Reskrim AKP Ronal Tambunan, sempat terjadi aksi tembak-tambakan antara pelaku dengan petugas. Namun pelaku bisa melarikan diri dengan menggunakan Avanza.
Kronologis kejadiannya sekitar jam 3.30 dini hari, saat itu petugas mendapat laporan adanya upaya perampoka yang dilakukan orang tak dikenal di Bank Mega. Saat petugas sampai di TKP memang terlihat ada sebuah mobil avanza warna hitam terparkir di halaman bank. Ketika petugas hendak menghampiri, mobil tersebut segera saja tancap gas dan melarikan diri. Petugas sempat melakukan tembakan ke arah mobil tersebut sembari melakukan pengejaran.
Namun lanjut Ronal, dari hasil penyisiran yang dilakukan di TKP petugas berhasil menemukan 1 senjata rakitan jenis revolfer dengan 5 butir peluru serta 1 set pakaian yang diduga sengaja di tinggal pelaku untuk mengaburkan jejak. (Adi)