Minggu, 01 Januari 2012

Penutupan Jalur Padang-Solok Berikan Dampak Buruk Perekonomian

Penutupan Jalur Padang-Solok Berikan Dampak Buruk Perekonomian
Rumah Makan Sepi
by : M.Inggh
Penutupan jalur Solok-Padang via Sitinjaulaut terhadap truk bermuatan berat dan kendaraan beroda enam atau lebih berdampak pada sepinya rumah makan di sepanjang jalur tersebut. Pasalnya, hampir seluruh pelanggan rumah makan di jalur tersebut adalah awak truk mobil bus besar.

Salah seorang pengelola rumah makan di Kecamatan Gunungtalang, Yon menyatakan kondisi tersebut langsung dirasakan setelah pemerintah menutup jalur tersebut. Ia menuturkan, pelanggan mobil pribadi yang diharapkan sebagai pengganti langganan, juga tidak begitu bisa diharapkan. Pasalnya, mobil pribadi banyak yang menempuh jalur pendek, seperti Padang-Solok, Padang-Sawahlunto hingga Padang-Dharmasraya. Menurut Yon, mereka umumnya tidak makan di jalan, tapi banyak yang terlebih dahulu makan di rumah atau di Padang.

"Biasanya, omset saat jalur masih dilewati truk dan bus antarkota bisa mencapai Rp5 jutaan perhari. Namun sekarang hanya dalam kisaran ratusan ribu. Meski di malam hari lumayan ramai oleh pengguna kendaraan pribadi, namun mereka jarang ada yang singgah. Biasanya mereka telah makan sebelum berangkat atau makan setelah sampai di Padang," ujarnya.

Berkurangnya omset tersebut, membuat rumah makan di jalur Solok-Padang tersebut menyiasati dengan menutup sementara usahanya. Di samping itu, beberapa rumah makan juga mengambil kebijakan mengurangi menu dan jumlah masakan.

"Hal itu terpaksa dilakukan agar tidak merugi. Mudah-mudahan setelah jalan tersebut selesai, usaha bisa kembali aktif dan omset kembali bisa normal," lanjutnya. (rzy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar