Selasa, 17 Desember 2013



SELAMAT
ATAS TERPILIHNYA 
DASRIL, Sag
SEBAGAI WALINAGARI CUPAK YANG BARU
SEMOGA SUKSES DALAM ME NGEMBAN AMANAH
MASYARAKAT NAGARI CUPAK





Senin, 01 Juli 2013

PERSIAPAN MENYAMBUT RAMADHAN






PERSIAPAN MENYAMBUT RAMADHAN


Pertama, Persiapan Ruhiyah. Rasulullah memberikan contoh kepada kita untuk senantiasa mempersiapkan diri untuk menyambut pausa. Aisyah pernah berkata, “Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya’ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan Sya’ban”. (HR. Bukhari).
Ibadah lain juga harus dipersiapkan seperti perbanyak tilawah, qiamulail, shalat fardhu bejamaah di masjid, al-ma’tsurat kubra pagi dan petang. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Sya’ban kadar keimanan kita sudah meningkat. Boleh dikiaskan, bulan Rajab dan Sya’ban adalah masa warming up sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah bisa menjalani ibadah shaum dan sebagainya itu sudah menjadi hal yang biasa.
Orang sadar maupun yang tersadarkan memahami bahwa mempersiapkan keimanan itu bukan hanya pada bulan Sya’ban ini saja. Tetapi dipersiapkan disetiap hari, namun pada momentum ini diharapkan untuk meningkatkan persiapannya. Bulan Sya’ban ini juga bisa dikatakan sebagai bulan batu loncatan untuk optimalisasi ibadah di bulan Ramadhan nanti.

Kedua, Persiapan Jasadiyah. Untuk memasuki Ramadhan kita memerlukan fisik yang lebih prima dari biasanya. Sebab, jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan yang dilimpahkan Allah pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal. Maka, sejak bulan sya’ban ini mari persiapkan fisik seperti olah raga teratur, membersihkan rumah, makan-makanan yang sehat dan bergizi.

Ketiga, Persiapan Maliyah. Persiapan harta ini bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran sebagaimana tradisi kita selama ini. Mempersiapkan hara adalah untuk melipatgandakan sedekah, karena Ramadhanpun merupakan bulan memperbanyak sedekah. Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasa.

Keempat, Persiapan Fikriyah. Agar ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal wawasan yang benar tentang Ramadhan. Mu’adz bin Jabal r.a berkata: “Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.

Oleh karena itu, ketika orang mau beramal tentulah harus mempunyai ilmu, jika tidak bisa-bisa akan menjadi banyak kerusakan. Cara untuk mempersiapkan ini antara lain dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntutan Rasulullah SAW, selama Ramadhan. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan berbagai jenis ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa, dan juga penting untuk dipersiapkan.
Semoga persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan berbagai ibadah lainnya, sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadhan yang pernah kita lalui. Demikian tips persiapan untuk menyambut bulan ramadhan, semoga bermanfaat.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/06/30/36030/persiapan-menyambut-bulan-ramadhan/#ixzz2Xo0S3ybK 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Jumat, 28 Juni 2013

WALINAGARI CUPAK LENGSER 27 Juni 2013

Ajak ABG ke Diskotik, Kepala Desa Cupak di Demo
1
Headline
ILUSTRASI - (Foto : inilah.com)
Oleh: Haluan Padang
sindikasi - Kamis, 27 Juni 2013 | 00:30 WIB
INILAH.COM, Solok - Mengajak anak baru gede alias ABG ke salah satu diskotik di Kota Padang, Iswahyudi Wali Nagari (Kepala Desa) Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, di demo warganya sendiri.

Iswahyudi yang juga Ketua Forum Wali Nagari Kabupaten Solok itu, akhirnya dilengserkan dari jabatannya oleh warga Nagari Cupak lewat aksi demo damai, Rabu (26/06).

Pelengseran Iswahyudi dari jabatannya sebagai wali nagari di nagari yang berpenduduk 18 ribuan jiwa dan tersebar di 9 jorong itu, dilakukan melalui sebuah surat pernyataan bersama yang ditanda tangani perwakilan masyarakat.

Seperti KAN Cupak yang diwakili Witra Maison Dt Indo Bumi, Ketua BMN Dedi Fajar Ramli , Ketua Pemuda Nagari Cupak Novel Rahman , Sekretaris Nagari Cupak Ismail dan Sekcam Gunung Talang Syafardi.

Inti dari surat pernyataan bersama yang dimuat dalam berita acara hasil demo damai masyarakat Nagari Cupak di kantor wali nagari yang beralamat di Jorong Pasa Baru, Rabu (26/6) itu memuat dua poin penting.

Pertama, seluruh kegiatan yang bersangkutan dengan wewenang dan tugas Wali Nagari Cupak, dilaksanakan Seketaris Nagari Cupak, Ismail. Kedua, tugas dan wewenang Wali Nagari Cupak yang selama ini dilaksanakan Iswahyudi, ditiadakan sampai ada penyelesaian oleh Bupati Solok.

Surat pernyataan yang ditandatangani di atas meterai Rp 6 ribu itu ditembuskan kepada Bupati Solok, Ketua DPRD, Kapolres Solok, Kapolsek Gunung Talang dan Wali Nagari Iswahyudi sendiri, dan dinyatakan berlaku sejak ditandatangani, Rabu (26/6).

Aksi demo damai perwakilan warga dari 9 jorong ke kantor Wali Nagari Cupak itu, dijaga belasan aparat Polsek Talang Polres Solok, Danramil 0309 Talang dan Satpol PP.

Situasi yang sempat memanas sedikit mencair setelah perwakilan massa pendemo diterima berdialog oleh Sekertaris Nagari Cupak Ismail didampingi Sekcam Gunung Talang Syafardi disaksikan BMN dan KAN.

Perwakilan warga melalui Ketua Pemuda Novel Rahman, Kuri, Lepat Dt Mandaro dan tokoh pemuda serta tokoh masyarakat lainnya, kepada Sekcam Gunung Talang dan Sekretaris Nagari Cupak Ismail dalam dialog yang berlangsung panas itu mengatakan, tindakan Wali Nagari Iswahyudi yang membawa dua ABG berinisial W dan R, warga Cupak, dan seorang wanita lainnya yang berasal dari Kota Solok, ke diskotik di Padang dinilai sangat memalukan dan tergolong perbuatan tercela di mata masyarakat. Ulahnya diibaratkan pepatah Minang dengan tungkek pambaok rabah.

Terpisah, Iswahyudi yang dikonfirmasi Haluan mengatakan, kasus tersebut bermuatan politis.

Apa lagi, peristiwa itu sudah lama terjadi yakni di awal bulan Juni lalu. Dia juga mengaku tidak melakukan perbuatan apapun dengan ABG tersebut di diskotik itu.

“Saya tidak melakukan apa-apa dengan anak gadis tersebut di diskotik itu. Apa lagi berbuat mesum. Jadi apanya yang salah?” tanya Iswahyudi.

Terpisah, Bupati Solok melalui Sekda M Saleh yang dihubungi Haluan terkait kisruh pelengseran Wali Nagari Cupak tersebut mengatakan, yang punya wewenang dan berhak memberhentikan wali nagari adalah pihak yang mengangkatnya.

Artinya, yang berhak memberhentikan seorang wali nagari dari jabatannya adalah Bupati Solok.

Namun demikian, ujar Sekda M Saleh, permasalahan Wali Nagari Cupak tersebut segera akan disikapi dan ditindak lanjuti oleh Bupati Solok.

“Untuk memberhentikan seseorang dari jabatannya tentu harus sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,” pungkasnya.

Selasa, 02 April 2013

Dunsanak Kito VI


Beberapa Hari Sebelumnya, Dodi Sudah Berperilaku Aneh

Oleh : isril , Jumat, 29 Maret 2013 21:16 wib
Rumah kontrakan pelaku Dodi Candra. (foto: isril)
PADANGPANJANG - Informasi dari warga sekitar RT X Kelurahan Balaibalai, Kecapatan Padangpanjang Barat, tersiar kabar bahwa Dodi Candra, 35, pelaku penusukan terhadap istri hingga tewas, mengalami stres. Tetangga korban menyebutkan, beberapa hari sebelumnya, pelaku menampakkan perilaku aneh.
Ia terlihat suka memanjat pohon alpokat yang ada dekat rumahnya. Tidak jelas tujuannya apa, pelaku turun kembali. Pada hari berikutnya, pelaku juga menyapu gang sempit menuju ke rumahnya. Padahal, selama ini tidak pernah dilakukannya.
“Lebih jauh ke belakang, sekitar tahun 2007, pelaku juga pernah mengamuk di depan Masjid Jihadu Walidaina Bukik Suruangan. Sebuah kendaraan dirusak tanpa penyebab yang jelas,” kata salah seorang tetangga korban yang takut disebutkan namanya, kepada padangmedia.com.
Sebagai seorang kepala rumah tangga, pelaku yang berasal dari Kota Padang itu, tidak memiliki pekerjaan tetap. Beberapa tahun sebelumnya, ia pernah bekerja di Perguruan Diniyah Putri, tapi tak lama kemudian berhenti.
Sementara, Leni Marlina, 40, wanita asal Cupak Kabupaten Solok, tidak tega melihat suaminya menganggur. Gaji sebagai pimpinan mini market ia kumpulkan sebagai modal bagi suaminya dengan berjualan parfum. Agar bisnis usaha parfum lebih lancer, Leni juga membelikan sepeda motor untuk suaminya tersebut.
Beberapa hari sebelum kejadian, beberapa orang tetangga Leni juga menyebutkan, keluarga ini sempat cekcok. Tetangga menduga, puncak keributan keluarga kecil itulah yang kemudian berakhir dengan sebilah pisau dapur yang digunakan pelaku untuk menusuk istrinya tersebut. Empat tusukan bersarang di punggung, lengan, dada dan leher di antara pipi kanan korban.
Seperti diberitakan, Dodi Chandra, 35, warga RT X Kelurahan Balaibalai Dalam, Padangpanjang Barat, Kamis (28/3) malam menusuk istrinya, Leni Marlina, 40, dengan sebilah pisau dapur hingga tewas. Korban menghembuskan nafas terakhir sebelum sampai di rumah sakit.
Dodi Candra saat ini sudah diamankan di Mapolres Kota Padangpanjang. Polisi menyita Barang Bukti berupa sebilah pisau dapur yang digunakan tersangka. Meskipun demikian, seperti diungkapkan Kapolres Padangpanjang, AKBP Sofyan Hidayat kepada padangmedia.com, pihak kepolisian belum bisa meminta keterangan dari pelaku yang kondisinya masih belum stabil. (isril)

Dunsanak Kito V


Leni Marlina Adalah Kader PKS Aktif di Padangpanjang

padangmedia.com , Jumat, 29 Maret 2013 15:05 wib
Rumah kontrakan pelaku Dodi Candra. (foto: isril)
PADANGPANJANG – Korban penusukan oleh suami hingga tewas di RT X Kelurahan Balaibalai Dalam Kecamatan Padangpanjang Barat tadi malam, tercatat sebagai salah seorang kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) aktif Kota Padangpanjang. Beberapa lambang partai dan simbol PKS kelihatan menempel di dinding rumah korban.
Korban Leni Marlina, 40, dalam kesehariannya selain bertugas di Perguruan Diniyah Putri sebagai Manajer Mini Market, juga aktif mengajar mengaji di Masjid Nurul Furqan, Kelurahan Tanah Pak Lambiak.
Salah seorang Pengurus PKS Kota Padangpanjang, H.Nasrullah Nukman SH saat dihubungi padangmedia.com, Jumat (29/3) siang ini mengakui, almarhumah Leni Marlina merupakan kader aktif PKS Kota Padangpanjang.
"Benar, almarhumah adalah kader aktiv PKS Padangpanjang," ungkap Nasrullah.
Nasrullah juga mengakui, beberapa hari sebelum peristiwa tragis itu terjadi, almarhumah sering mengeluhkan temperamen suaminya. Bahkan, untuk menghindari keributan dalam rumah tangganya, Leni lebih sering menyibukkan diri di Diniyah Putri sebagai Manajer Mini Market Pesantren Putri tersebut.
Sementara, menurut Ketua DPD PKS Kota Padangpanjang, Abrar SAg Dt Nan Balimo kepada padangmedia.com, almarhumah menjabat sebagai anggota bidang perempuan di DPD PKS Padangpanjang.
Seperti diberitakan, suasana tenang Kamis (28/3) malam di RT X Kelurahan Balaibalai Dalam, dihebohkan dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seorang suami terhadap istrinya. Polisi mengamankan pelaku Dodi Chandra, 35. Sementara, istrinya yang mengalami 4 tusukan sebilah pisau dapur oleh Dodi, terkapar di halaman sempit rumahnya dengan bersimbah darah. Korban menghembuskan nafas terakhir sebelum sampai di rumah sakit.
Almarhumah Leni Marlina dijemput pihak keluarga di Rumah Sakit Yarsi sekitar pukul 02.00 dinihari Juma't (29/3). Beberapa rekan korban dari Diniyah Putri dan PKS turut mengantar jenazah ke kampung halamannya di Nagari Cupak, Kabupaten Solok. Leni dimakamkan menjelang shalat Jum'at tadi.
Sementara Dodi Candra yang diduga mengalami stress, saat ini masih mendekam di tahanan Polres Kota Padangpanjang. Pelaku juga belum bisa dimintai keterangan karena sering berbeli-belit. Kapolres Kota Padangpanjang, AKBP Sofyan Hidayat mengatakan akan melakukan pemeriksaan kejiwaan pelaku. Setelah keluar surat keterangan tentang kejiwaan pelaku, baru akan ditindak lanjuti proses hukum selanjutnya. (isril)

Dunsanak Kito IV


Rumah Kontrakan Pelaku Ramai Dikunjungi Warga

padangmedia.com , Jumat, 29 Maret 2013 14:25 wib
Ilustrasi. (dok.padangmedia.com)
PADANGPANJANG - Rumah yang dikontrak Dodi Chandra, 35, pelaku tindak penganiayaan terhadap istrinya hingga tewas, pagi ini, Jumat (29/3), Nampak ramai dikunjungi masyarakat. Mereka penasaran dengan peristiwa sadis malam Juma't tersebut dan mencari-cari kabar tentang peristiwa tersebut.
Rumah berwarna kuning berukuran sekitar 3 x 10 meter tempat bernaung Pasangan Suami Istri (Pasutri) sejak 4 bulan lalu itu terlihat terkunci dan dibatasi garis polisi. Sementara, di beberapa titik konsen pintu rumah, masih terlihat bercak darah yang sudah mengering.
Diduga akibat stres, Dodi tega menganiaya istrinya, Leni Marlina pada Kamis (28/3) malam dengan menusukkan pisau dapur empat kali ke beberapa bagian tubuh istrinya. Ironisnya, dengan kondisi bersimbah darah tersebut, Dodi mendorong istrinya keluar rumah dengan pisau yang masih menancap di antara pipi kanan dan lehernya, kemudian Dodi mengurung diri dalam rumah.
Masyarakat yang menyaksikan peristiwa tragis malam Jum'at tersebut juga tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka diliputi rasa takut dan melaporkan peristiwa tersebut kepada RT setempat.
Ketua RT X Kelurahan Balaibalai Dalam Kecamatan Padangpanjang Barat, Solfiadi, juga sangat terkejut dengan peristiwa tragis yang dialami warganya tersebut setelah mendapat laporan dari masyarakat. Beruntung, anak dan istri Ketua RT X merupakan personil Polres Kota Padangpanjang dan langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang hanya berjarak beberapa buah rumah.
“Menantu saya coba mengamankan pelaku yang mengurung diri dalam rumah, karena khawatir akan diamuk massa. Semula Dodi enggan membukakan pintu. Namun dengan membujuk pelaku, akhirnya Dodi berhasil diamankan tanpa perlawanan,” ceritanya kepada padangmedia.com.
Sementara, istri Dodi yang bersimbah darah terkapar berusaha ditolong dengan membawa ke Rumah Sakit Yarsi Padangpanjang. Sayangnya, akibat kehabisan darah, menjelang sampai di rumah sakit, Leni yang merupakan pimpinan Mini Market Perguruan Diniyah Putri itu menghembuskan nafas terakhirnya.
Petugas medis menjahit luka tusukan dan membersihkan darah segar dari luka yang menganga di tubuh korban. Sekitar pukul 02.00 dinihari, Jum'at (29/3), jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Nagari Cupak, Kabupaten Solok. Ia dimakamkan jelang shalat Jum'at tadi. Sementara, dua putri cantik anak korban diasuh oleh pihak keluarga. (isril)

Dunsanak Kito III


Dodi Diduga Stres

padangmedia.com , Jumat, 29 Maret 2013 01:04 wib
Wawako Edwin didampingi Kapolres AKBP.Sofyan Hidayat melihat jasad Leni Marlina di RS.Yarsi .(Foto : isril@padangmedia.com)
PADANGPANJANG - Kasus pembuhan yang dilakukan Dodi Chandra terhadap istrinya Leni Marlina, Kamis (29/3) sekitar pukul 21.30 WIB menyisakan tanda tanya besar. Apa motif aksi keji yang dilakukan ayah dua anak tersebut hingga tega menghabisi nyawa istrinya dengan  dengan empat tusukan. Padahal, pasangan suami istri tersebut tidak pernah terlihat bertengkar.
Informasi yang dihimpun padangmedia.com di lokasi TKP menyebutkan, Dodi mengalami stres. Bahkan, seorang warga yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan, beberapa tahun lalu Dodi pernah melakukan pengrusakan kendaraan tanpa penyebab yang jelas.
Kapolres Kota Padangpanjang, AKBP.Sofyan Hidayat pada padangmedia.com di Polres malam ini juga menduga Dodi alami stres.
"Beberapa waktu lalu tersangka ini bertanya apakah ia masih lama di Polres dan ingin pulang. Sepertinya dia mengalami stres," ungkap AKBP. Sofyan Hidayat.
Untuk mengorek informasi, pihak Polres berencana akan membawa Dodi ke dokter jiwa, karena dengan kondisinya saat ini sulit untuk dimintai keterangan. Setelah ada surat keterangan dari dokter jiwa, baru proses selanjutnya bisa dilakukan.
"Kita akan bawa dia dulu ke dokter jiwa. Setelah keluar, hasilnya baru bisa kita tindaklanjuti. Karena, dengan kondisinya saat ini sulit dimintai keterangan," ungkap Kapolres.
Sementara itu, informasi sementara yang berhasil dihimpun padangmedia.com dari Paur Humas Polres Padangpanjang, Ipda Ferry Hak, kronologi kejadian berawal ketika anak pertama Pasutri itu meminta uang pada ayahnya Dodi. Namun, karena saat itu Dodi sedang tidak memiliki uang, ia coba meminta ke istrinya Leni Marlina. Tapi bukan uang yang didapatkan, ia justru di maki-maki istrinya. Kebenaran informasi ini masih akan dipelajari dengan memintai keterangan saksi-saksi. (isril)

Dunsanak Kito II


Pasangan Suami Istri Itu Tak Pernah Bertengkar

padangmedia.com , Kamis, 28 Maret 2013 23:58 wib
PADANGPANJANG - Kasus pembunuhan yang terjadi di RT X Kelurahan Balaibalai pada Kamis (28/03) malam sekitar pukul 21.30 WIB di luar dugaan masyarakat sekitar, khusunya di RT X Balaibalai Dalam.
Penganiayaan yang dilakukan Dodi Chandra terhadap istrinya Leni Marlina mengejutkan masyarakat. Karena, pasangan suami istri beranak dua ini, sejak tinggal di RT X tersebut tidak pernah terlihat bertengkar.
Ketua RT X Kelurahan Balaibalai Dalam, Solfani, yang berjarak sekitar 4 rumah dari tempat tinggal pasangan pasutri ini, bahkan tidak mengetahui apa penyebab sampai terjadinya tindakan pembunuhan yang dilakukan Dodi terhadap istrinya tersebut.
"Mereka tinggal di sini sejak 4 bulan lalu. Selama ini baik kami atau warga RT X tidak pernah melihat mereka bertengkar atau ribut-ribut.  Peristiwa  malam ini membuat kami dan warga terkejut," ungkap Solfani.
Dodi Chandra dalam kesehariannya adalah pedagang parfum. Sedangkan istrinya bekerja sebagai manajer mini market di Perguruan Diniyah Putri Padangpanjang. Dengan dikarunia dua orang anak yang masih balita, keluarga itu menempati rumah sederhana dan cukup rapat dengan rumah tetangga sebelahnya.
Ditambahkan Solfani, awal kejadian ketika warga melihat Leni Marlina bersimbah darah keluar dari rumah dan tergeletak di halaman rumahnya. Warga ingin menolong, tapi takut. Akhirnya warga memutuskan untuk  melapor ke RT.
Istri dan menantu RT yang juga personil Polres Kota Padangpanjang dengan sigap langsung mengambil tindakan mengamankan tersangka Dodi yang bersembunyi dalam kamar. Ia diamankan  ke Polres yang tidak begitu jauh dari TKP.
Sementara, anggota polisi lain yang juga sudah datang ke TKP bersama warga melarikan Leni Marlina ke Rumah Sakit Yarsi Padangpanjang. Namun, nyawa ibu dua anak ini sudah tidak bisa terselamatkan dengan darah yang mengucur di 4 tusukan senjata tajam ditangan, leher, punggung dan dada.
Hingga saat ini, Dodi diamankan di Polres Kota Padangpanjang untuk dimintai keterangan. Sementara, polisi menyita Barang Bukti (BB) berupa sebilah pisau dapur yang digunakan untuk menusuk istrinya.(isril)

Dunsanak Kito 1


Suami Menikam Istri dengan 4 Tusukan di Padangpanjang

padangmedia.com , Kamis, 28 Maret 2013 23:01 wib
PADANGPANJANG - Suasana malam yang semestinya dimanfaatkan untuk tidur  lelap malah membuat masyarakat RT X Kelurahan Balaibalai Dalam Kecamatan Padangpanjang Barat  gempar.  Seorang lelaki bernama Dodi Chandra (35) membunuh istrinya Leni Marlina (40) dengan sebilah pisau. 
Sang istri  yang Manajer Mini Market di Diniyah Putri itu sempat meminta tolong tetangga. Sayang , sebelum ditolong, ia sudah terkapar di depan rumahnya. Di tubuhnya terdapat 4 tusukan. Iapun dilarikan ke rumah sakit.  Hanya  saja, sebelum  diangkut ke rumah sakit, ia menghembuskan nafas yang terakhir.
Kapolres Kota Padangpanjang AKBP. Sofyan Hidayat pada padangmedia.com di Rumah Sakit Yarsi tempat korban dilarikan menyebutkan, kasus penganiayaan itu terjadi  pada pukul 21.30 WIB, Kamis (28/3).  Apa motif pembunuhan itu  masih belum diketahui.
"Kita belum bisa mengetahui apa motifnya. Tersangka saat ini  baru diamankan di Polres dan akan dimintai keterangannya esok hari. Sedangkan  istrinya masih dalam penanganan medis pihak rumah sakit Yarsi Padangpanjang," jelas Kapolres.(isril)