Kab. Solok
Kelangkaan Premium Berlanjut, Pedagang Eceran Panen Duit
Padang Ekspres 
Berita Ekonomi Kamis, 14/07/2011 - 06:30 WIB RPG 87 klik
Berita Ekonomi Kamis, 14/07/2011 - 06:30 WIB RPG 87 klikKelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU berlanjut di Kabupaten Solok, pegadang eceran pun mulai berani membandrol minyak ketengan menembus Rp.7000 perliter, pengendara yang berlalu-lalang hanya bisa pasrah. Bila kondisi ini tak kunjung berakhir, ongkos angkutan umum berpotensi naik.
Seperti di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Koto Baru, Kecamatan Kubung, kehabisan stok semenjak pukul 10.00 siang, dan hingga sore papan pengumuman “maaf premium habis: masih terpasang. Puluhan kendaraan yang terlanjur memasuki areal SPBU tersebut terpaksa berbalik arah, sembari menelusuri tempat penjualan minyak ketengan di pinggir jalan. Sayangnya diantara minyak ketengan juga banyak yang kehabisan stok.
Yondri ,44, pengendara motor asal Sawah Lunto yang dijambangi Padang Ekspres di Koto Baru, mengaku terpaksa mendorong kendaraannya sejauh 2 kilometer karena mendadak kehabisan bahan bakar, anaknya masih 8 tahun tampak ikut membuntuti sang ayah berjalan kaki dibelakang.
“Baa juo lai, awak ka pai ka Padang, minyak onda abis, katiko lah sampai di siko tarnyato SPBU lah kariang pulo (Apa boleh buat, saya maau ke Padang, minyak motor habis, ketika sampai di sini ternyata SPBU sudah kering pula),” keluh Yondri, sembari menyeka keringat yang telah membasahi bajunya.
Petugas di SPBU Koto Baru menyebutkan mobil tanki terlambat datang, dikarenakan jembatan di teluk kabung mengalami kerusakan. (mg9)
Seperti di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Koto Baru, Kecamatan Kubung, kehabisan stok semenjak pukul 10.00 siang, dan hingga sore papan pengumuman “maaf premium habis: masih terpasang. Puluhan kendaraan yang terlanjur memasuki areal SPBU tersebut terpaksa berbalik arah, sembari menelusuri tempat penjualan minyak ketengan di pinggir jalan. Sayangnya diantara minyak ketengan juga banyak yang kehabisan stok.
Yondri ,44, pengendara motor asal Sawah Lunto yang dijambangi Padang Ekspres di Koto Baru, mengaku terpaksa mendorong kendaraannya sejauh 2 kilometer karena mendadak kehabisan bahan bakar, anaknya masih 8 tahun tampak ikut membuntuti sang ayah berjalan kaki dibelakang.
“Baa juo lai, awak ka pai ka Padang, minyak onda abis, katiko lah sampai di siko tarnyato SPBU lah kariang pulo (Apa boleh buat, saya maau ke Padang, minyak motor habis, ketika sampai di sini ternyata SPBU sudah kering pula),” keluh Yondri, sembari menyeka keringat yang telah membasahi bajunya.
Petugas di SPBU Koto Baru menyebutkan mobil tanki terlambat datang, dikarenakan jembatan di teluk kabung mengalami kerusakan. (mg9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar