Kamis, 19 Mei 2011

KA LAPAS LAIANG SOLOK KETEMU ANAK DI BAWAH UMUR DI RUTAN......

Ditulis oleh Mingguan BAKINNews   
Jumat, 13 Mei 2011 08:40
“Mau Ndak Jadi Walikota? Tapi…..”Solok (Sumbar), BAKINNews---Ada yang menarik dalam rangkaian acara pisah sambut Kalapas II/B Laing Solok dari Elly Yuzar kepada penggantinya Sofyan. Elly Yuzar untuk selanjutnya menempati posnya yang baru di Lapas Muaro Padang, sedangkan Sofyan sebelumnya berasal dari Lapas Lubuk Sikaping Pasaman Timur. Sebelum acara dimulai, Walikota (Wako) Solok, Irzal Ilyas Dt Lawik Basa didampingi Kalapas Elly Yuzar, sejumlah pejabat lainnya, unsure  Muspida serta Koordinator HAMMAS Romeyzar menyempatkan diri meninjau setiap sudut dan ruangan lapas.
Ketika berada di setiap sudut/ruangan, Wako Irzal senantiasa bertanya atas apa yang disaksikannya. Dia sempat heran ketika mendapati ada napi yang telah lansia dan tengah berbaur rilek dengan napi lainnya yang lebih muda diluar ruangan. Menanggapi hal ini, Kalapas Elly mengatakan lapas ada menyediakan khusus ruang untuk napi lansia ini, disamping juga ada ruang khusus untuk napi wanita.
 Dari situ, pertanyaan kembali muncul ketika berada di ruang (tidur) para napi. Irzal menanyakan apakah di ruang tersebut berlaku hukum rimba. Artinya, yang kuat menindas yang lemah atau yang lemah harus patuh mengikuti kemauan yang kuat. Atas pertanyaan ini, Kalapas Elly Yuzar menegaskan perilaku demikian tidak ada di lapas II/B Laing. Selain adanya pengawasan dari petugas lapas, juga dia menambahkan para napi diberikan bekal agama yang cukup dan wajib sholat 5 waktu.
Lalu sampai di ruang dapur, Wako sempat memuji suasana dan kondisi dapur. Menurutnya, ruang dapur yang digunakan untuk tempat memasak kebutuhan makan-minum napi sangat bersih. Bahkan, peralatan dapur terlihat ada yang modern. Dari hilir mudik antar ruang tersebut, Wako Solok Irzal Ilyas dan rombongan di tengah perlintasan mendapati pula sekumpulan napi tengah menonton televisi di ruang terbuka.  Kumpulan napi ini sepintas terkesan biasa-biasa saja, sehingga bagi anggota rombongan lainnya tak menjadi perhatian betul. Tapi  Irzal justeru menangkap ada yang tidak biasa dari kumpulan itu. Seketika, dia memanggil salah seorang napi dari kumpulan dimaksud.
Karena dirinya dipanggil, sang napi lantas berdiri dan mendekat . Seketika tampaklah sosok anak dibawah umur. Irzal langsung mengulurkan tangannya menjabat tangan sang anak. Ketika ditanya apa kasusnya, dia mengaku telah mencuri uang warnet Rp. 23 juta. Pencurian tidak dilakukan sendirian, melainkan bersama 3 orang teman sebayanya yang lain. Bahkan, salah seorang diantaranya jauh lebih kecil umurnya, sehingga memancing Wako kembali bertanya, “Kan lai sekolah? Kampuang dima?” Menanggapi tanya Wako, dia mengatakan sambil masih sempat berseloroh, “Lai alun, Pak. Dari Cupak!” Irzal tersirat terenyuh dan perihatin mendapati kenyataan demikian, lantas dia coba membesarkan hati dan memotivasi anak-anak bawah umur tersebut, “Mau ndak jadi Walikota? Tapi harus sekolah yang rajin sampai tuntas setelah bebas dari hukuman”. BIN 868

Tidak ada komentar:

Posting Komentar