Rabu, 18 Mei 2011

Lado Maha Urang Kampuang Ta Pakiek....Lado Murah Urang Ladang yang Tapakiek

balaipandan komunitas
 Kab. Solok
Harga Cabe Terus Merosot, Petani Menjerit
Posmetro Padang  Berita Ekonomi  Rabu, 18/05/2011 - 16:11 WIB  Eri Viko  144 klik
Cabe
Harga cabe terus merosot dan membuat para petani cabe mulai “mamakiak”. Jangankan berbicara untung, modal saja tidak kembali semenjak harga cabe terus turun dipasaran.

Menurut Yudi (35) warga Gunung Talang yang menderita kerugian dengan anjloknya harga cabe dipasaran, dengan harga cabe seperti sekarang ini, dipastikan banyak petani cabe yang mendrita kerugian.

Dari hasil penjulan cabe sebesar Rp 6000 hingga Rp 7000,-per kilogramnya ditingkat petani, menurut Yudi belum mengembalikan modal petani  dalam menanam cabe. Bahkan meski tiga kali hasil panen cabe dijual, belum menutupi ongkos menanam cabe belum lagi biaya perawatan cabe.

Bahkan Yudi mengaku disaat harga cabe melambung tinggi, dirinya tidak sempat menikmati harga cabe yang mencapai Rp 60.000,- perkoligrmanya itu karena saat itu dirinya bercocok tanam padi. Namun karena harga cabe kala itu masih tinggi, masih banyak para petani yang memilih bertanam cabe ketimbang berkebun lainnya termasuk Yudi.

Namun saat panen harga cabe dipasaran tidak seperti yang dibayangkan. Harga cabe terus melorot tajam sehingga para petani mulai menderita kerugian. Belum lagi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini, memaksa para petani cabe mengeluarkan ongkos lebih untuk merawat tanaman cabe mereka.

Kondisi harga cabe yang terus menurun disatu sisi membawa keberuntungan bagi para konsumen karena harga cabe tidak memberatkan kebutuhan keluarga merekja. Namun dengan harga cabe seperti sekarang ini dan diperkirakan terus turun giliran para petani yang menjerit karena menderita kerugian atas usaha mereka. (*)

1 komentar:

  1. Kreatif,mantap rang balai pandan ko...kok maha t4 nan lain bali sajo di tampek simai marahimin..nyo lai gak pamurah tumah...hehhehe

    BalasHapus